AbuDujanah pun menjelaskan, pohon kurma tersebut milik seorang laki-laki munafik. Tanpa basa-basi, Nabi Muhammad SAW mengundang pemilik pohon kurma. Rasulullah menawar pohon kurma dengan harga yang sangat tinggi. "Bisakah tidak jika aku minta kamu menjual pohon kurma yang kamu miliki itu? Aku akan membelinya dengan sepuluh kali lipat dari
Inilah kisah sahabat yang membuat Rasulullah SAW meneteskan air mata. Foto Ilustrasi/Dok pesantrenvirtualDalam kitab I'anatuth-Thalibin Bab Luqatah karya Abu Bakar bin Muhammad Syatha Ad-Dimyati wafat 1302 H diceritakan sebuah kisah sahabat yang membuat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam SAW meneteskan air Dujanah radhiallahu 'anhu RA, sahabat Nabi dari kabilah Khazraj wafat 632. Beliau syahid dalam perang Yamamah ketika memerangi nabi palsu Musailamah dikenal pemberani di medan perang, Abu Dujanah juga seorang yang sangat menjaga diri dan keluarganya dari perkara haram. Suatu hari, usai salat shubuh berjamaah bersama Rasulullah SAW , Abu Dujanah selalu terburu-buru pulang tanpa mengikuti doa ba'da salat yang dipanjatkan gelagat ini, Rasulullah mencoba meminta klarifikasi pada Abu Dujanah. "Mengapa setiap kali kamu terburu-buru pulang dari jamaah shubuh. Apakah engkau tidak memiliki permintaan kepada Allah sehingga tidak pernah menungguku selesai berdoa. Ada apa?" tanya Dujanah menjawab, "Begini Rasulullah," kata Abu Dujanah memulai ceritanya."Rumah kami berdampingan persis dengan rumah seorang laki-laki. Di atas pekarangan rumah milik tetangga kami ini, terdapat satu pohon kurma menjulang, dahannya menjuntai ke rumah kami. Setiap kali ada angin bertiup di malam hari, kurma-kurma tetanggaku itu saling berjatuhan, mendarat di rumah kami.”"Ya Rasul, kami keluarga orang yang tak berpunya. Anakku sering kelaparan, kurang makan. Saat anak-anak kami bangun, apa pun yang didapat, mereka makan. Oleh karena itu, setelah selesai salat, kami bergegas segera pulang sebelum anak-anak kami terbangun dari tidurnya. Kami kumpulkan kurma-kurma milik tetangga kami yang berceceran di rumah, lalu kami kembalikan kepada pemiliknya.""Satu saat, kami agak terlambat pulang. Ada anakku yang sudah terlanjur makan kurma hasil temuan. Mata kepala saya sendiri menyaksikan, tampak ia sedang mengunyah kurma basah di dalam mulutnya. Ia habis memungut kurma yang telah jatuh di rumah kami semalam."Mengetahui itu, lalu jari-jari tangan kami masukkan ke mulut anakku itu. Kami keluarkan apa pun yang ada di sana. Kami katakan, 'Nak, janganlah kau permalukan ayahmu ini di akhirat kelak.' Anakku menangis, kedua pasang kelopak matanya mengalirkan air karena sangat Rasululah, kami katakan kembali kepada anakku itu, Hingga nyawamu lepas pun, aku tidak akan rela meninggalkan harta haram dalam perutmu. Seluruh isi perut yang haram itu, akan aku keluarkan dan akan aku kembalikan bersama kurma-kurma yang lain kepada pemiliknya yang berhak."Mendenar itu, mata Rasulullah SAW berkaca-kaca, butiran air mata mulianya berderai begitu deras. Baginda Rasulullah mencoba mencari tahu siapa sebenarnya pemilik pohon kurma yang dimaksud Abu Dujanah itu. Abu Dujanah pun mengatakan bahwa pohon kurma itu milik seorang laki-laki basa-basi, Baginda Nabi mengundang pemilik pohon kurma. Rasul lalu mengatakan, "Bisakah tidak jika aku minta kamu menjual pohon kurma yang kamu miliki itu? Aku akan membelinya dengan sepuluh kali lipat dari pohon kurma itu sendiri. Pohonnya terbuat dari batu zamrud berwarna biru. Disirami dengan emas merah, tangkainya dari mutiara putih. Di situ tersedia bidadari yang cantik jelita sesuai dengan hitungan buah kurma yang ada." kata Rasulullah munafik ini lantas menjawab dengan tegas, "Saya tak pernah berdagang dengan memakai sistem jatuh tempo. Saya tidak mau menjual apa pun kecuali dengan uang kontan dan tidak pakai janji kapan-kapan."Tiba-tiba sahabat setia Abu Bakar as-Shiddiq RA datang. Lantas berkata, "Ya sudah, aku beli dengan sepuluh kali lipat dari tumbuhan kurma milik Pak Fulan yang varietasnya tidak ada di kota ini lebih bagus jenisnya."Si munafik pun kegirangan sembari berujar "Ya sudah, aku jual."Abu Bakar menyahut, "Bagus, aku beli." Setelah sepakat, Abu Bakar langsung menyerahkan pohon kurma itu kepada Abu SAW kemudian bersabda, "Hai Abu Bakar, aku yang menanggung gantinya untukmu."Mendengar sabda Nabi itu, Abu Bakar bergembira bukan main. Begitu pula Abu Dujanah. Sedangkan si munafik berjalan mendatangi istrinya. Lalu mengisahkan kisah yang baru saja ia alami."Aku telah mendapat untung banyak hari ini. Aku dapat sepuluh pohon kurma yang lebih bagus. Padahal kurma yang aku jual itu masih tetap berada di pekarangan rumahku. Aku tetap yang akan memakannya lebih dahulu dan buah-buahnya pun tidak akan pernah aku berikan kepada tetangga kita itu sedikit pun."Malamnya, saat si munafik tidur, dan bangun di pagi harinya, tiba-tiba pohon kurma yang ia miliki berpindah posisi, menjadi berdiri di atas tanah milik Abu Dujanah. Dan seolah-olah tak pernah sekalipun tampak pohon itu tumbuh di atas tanah si munafik. Tempat asal pohon itu tumbuh, rata dengan tanah. Ia keheranan tiada kisah sahabat dan pohon kurma yang membuat Rasulullah SAW menangis. Hikmah yang kita petik dari kisah ini adalah kehati-hatian para sahabat menjaga diri dan keluarganya dari makanan yang haram. Kemudian pohon kurma yang berpindah posisi itu adalah salah satu mukjizat Nabi SAW yang langsung dirasakan oleh sahabat Abu Dujanah.rhs
ViewBULETIN ILTIZAM EDISI A EN MISC at Yogyakarta State University. B U L E T I N ILTIZAM Sya'ban 1441 H April 2020 M Tahukah Kamu? AL-QURAN S= Pentingnya H A D I S T = Shalat
JAKARTA, - Abu Dujanah Simak bin Kharasha merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang sangat taat pada Allah SWT. Baca Juga Dia terkenal dengan sosok pemberani di medan perang juga sangat menjaga keluarganya dari perkara yang haram. Dalam tausiah kali ini Umi Fairuz Ar-Rahbini menceritakan kisah hidup Abu Dujanah yang membekas di hati Rasulullah, seperti dilansir melalui kanal YouTube Ummi Fairuz, Minggu 9/9/2022. Baca Juga Bahkan, Rasulullah pernah menangis setelah mendengar cerita kelaparan yang dialami keluarga Abu Dujanah. Suatu ketika Abu Dujanah langsung bergegas pulang ke rumah usai melaksanakan salat subuh. Abu Dujanah tampak tak pernah menunggu bacaan doa yang dipanjatkan Rasulullah. Baca Juga Rasulullah SAW pun bertanya kepada Abu Dujanah, "Wahai Abu Dujanah, apakah engkau tidak memiliki permintaan yang perlu engkau panjatkan ke hadirat Allah sehingga engkau sering meninggalkan masjid sebelum aku selesai berdoa?". Abu Dujanah lalu bercerita, di dekat rumahnya terdapat satu pohon kurma yang menjulang milik tetangganya. Dahan pohon kurma itu menjuntai ke rumah Abu Dujanah dan anaknya yang kelaparan ternyata mengambil buah kurma yang berjatuhan. “Setiap kali ada angin bertiup di malam hari, kurma-kurma tetanggaku itu saling berjatuhan, mendarat di rumah kami. Ya Rasul, kami keluarga orang yang tak berpunya. Anakku sering kelaparan. Saat anak-anak kami bangun, apapun yang didapat, mereka makan,” kata Abu Dujanah. “Oleh karena itu, setelah selesai salat, kami bergegas segera pulang sebelum anak-anak kami terbangun dari tidurnya. Kami kumpulkan kurma-kurma milik tetangga kami yang berceceran di rumah, lalu kami kembalikan kepada pemiliknya,” katanya. Air mata Rasulullah SAW pun terjatuh saat mendengar Abu Dujanah menceritakan kisahnya itu. Follow Berita Celebrities di Google News Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis tidak terlibat dalam materi konten ini.
Malamnya saat si munafik tidur, dan bangun di pagi harinya, tiba-tiba pohon kurma yang ia miliki berpindah posisi, menjadi berdiri di atas tanah milik Abu Dujanah. Dan seolah-olah tak pernah sekalipun tampak pohon itu tumbuh di atas tanah si munafik. Tempat asal pohon itu tumbuh, rata dengan tanah. Ia keheranan tiada tara.
BEGITU banyak jalan dari Allah SWT untuk hambanya yang selalu mematuhi perintah agamanya. Salah satu perintahnya adalah tidak mengambil apapun yang bukan miliknya, karena itu haram hukumnya. Salah satu contohnya adalah mengembalikan barang yang bukan milik islam banyak dosa yang akan dia dapat ketika memakan harta haram yang bukan miliknya. Untuk itu sangat penting untuk menjaga diri dan keluarga agar tidak makan dari yang tidak halal. Berikut adalah kisah tentang sahabat nabi Muhammad SAW yang sangat menjaga dirinya dan keluarganya dari barang haram yang bukan miliknya. Dikutip dari berbagai sumber, Selasa 17/06/2019.Pada zaman Nabi Muhammad, terdapat seorang bernama Abu Dujanah dan dia adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW. Abu Dujanah adalah orang yang sangat taat kepada agama dan Nabinya Muhammad SAW. Dia selalu menjalankan ibadah yang dianjurkan oleh agamanya yaitu islam. Setiap usai menjalankan ibadah salat berjamaah shubuh bersama Nabi, Abu Dujanah selalu terburu-buru pulang tanpa menunggu pembacaan doa oleh Nabi Muhammad ketika selesai salat. Suatu Ketika, Nabi mencoba meminta klarifikasi pada Abu Dujanah ketika bertemu dengannya.“Hai, apakah kamu ini tidak punya permintaan yang perlu kamu sampaikan pada Allah sehingga kamu tidak pernah menungguku selesai berdoa. Kenapa kamu buru-buru pulang begitu? Ada apa?” tanya Nabi Muhammad kepada Abu Dujanah pun menjawab, “Anu Rasulullah, saya punya satu alasan.“Apa alasanmu? Coba kamu utarakan!” Lanjut Nabi Muhammad SAW.“Begini,” kata Abu Dujanah sambil memulai menceritakan alasannya. “Rumah kami berdampingan persis dengan rumah seorang laki-laki. Nah, di atas pekarangan rumah milik tetangga kami ini, terdapat satu pohon kurma menjulang, dahannya menjuntai ke rumah kami. Setiap kali ada angin bertiup di malam hari, kurma-kurma tetanggaku tersebut saling berjatuhan, mendarat di rumah kami.”“Ya Rasul, kami keluarga orang yang tak berpunya. Anak-anakku sering kelaparan, kurang makan. Saya takut saat anak-anak kami bangun, apa pun yang didapat, mereka makan. Oleh karena itu, setelah selesai shalat, Saya bergegas segera pulang sebelum anak-anak terbangun dari tidurnya dan memakannya. Kami kumpulkan kurma-kurma milik tetangga kami tersebut yang berceceran di rumah, lalu kami kembalikan kepada saat, kami pernah agak terlambat pulang. saya menemukan anakku yang sudah terlanjur makan kurma hasil temuannya. Mata kepala saya sendiri menyaksikan, tampak ia sedang mengunyah kurma basah di dalam mulutnya yang ia pungut di bawah tanah tepat di rumah kami.”Mengetahui itu, Abu Dujanah pun memasukan jari-jari tangannya ke mulut anaknya itu. dia keluarkan apa pun yang ada di mulut anaknya. Abu Dujanah mengatakan pada anaknya, "Nak, janganlah kau permalukan ayahmu ini di akhirat kelak." Anakku lalu menangis, kedua pasang kelopak matanya mengalirkan air karena sangat katakan kembali kepada anaknya itu, Hingga nyawamu lepas pun, aku tidak akan rela meninggalkan harta haram dalam perutmu. Seluruh isi perut yang haram itu, akan aku keluarkan dan akan aku kembalikan bersama kurma-kurma yang lain kepada pemiliknya yang berhak.”Pandangan mata Nabi Muhammad pun sontak berkaca-kaca, lalu butiran air mata mulianya mulai berderai begitu Muhammad SAW pun kemudian mencoba mencari tahu siapa sebenarnya pemilik pohon kurma yang dimaksud Abu Dujanah dalam cerita yang ia sampaikan nabi Muhammad SAW pun kemudian menjelaskan, pohon kurma tersebut adalah milik seorang laki-laki basa-basi, Nabi memanggil pemilik pohon kurma tersebut untuk bertemunya. Setelah bertemu dengan pemilik pohon Nabi Muhammad lalu mengatakan, “Bisakah jika aku minta kamu menjual pohon kurma yang kamu miliki itu?Aku akan membelinya dengan sepuluh kali lipat dari pohon kurma itu sendiri. Pohonnya terbuat dari batu zamrud berwarna biru. Disirami dengan emas merah, tangkainya dari mutiara putih. Di situ tersedia bidadari yang cantik jelita sesuai dengan hitungan buah kurma yang ada.” Begitu tawar Nabi Muhammad yang dikenal sebagai orang munafik ini lantas menjawab dengan tegas, “Saya tak pernah berdagang dengan memakai sistem jatuh tempo. Saya tidak mau menjual apa pun kecuali dengan uang kontan dan tidak pakai janji kapan-kapan.”Lalu tiba-tiba Abu Bakar As-Shiddiq RA datang. Lantas berkata, “Ya sudah, aku beli dengan sepuluh kali lipat dari tumbuhan kurma milik Pak Fulan yang varietasnya tidak ada di kota ini lebih bagus jenisnya.”Si munafik berkata kegirangan, “Oke, ya sudah, aku jual.”Abu Bakar menyahut, “Bagus, aku beli.” Setelah sepakat, Abu Bakar menyerahkan pohon kurma yang sudah dibelinya dari laki-laki munafik itu kepada Abu Muhammad kemudian bersabda, “Hai Abu Bakar, aku yang menanggung gantinya untukmu.”Mendengar sabda Nabi ini, Abu Bakar bergembira bukan main. Begitu pula Abu Pohon kurmanya di beli oleh Abu Bakar, Si laki-laki munafik inipun pulang dan berjalan mendatangi istrinya. Lalu mengisahkan kisah yang baru saja terjadi.“Aku telah mendapat untung banyak hari ini. Aku dapat sepuluh pohon kurma yang lebih bagus. Padahal kurma yang aku jual itu masih tetap berada di pekarangan rumahku. Aku tetap yang akan memakannya lebih dahulu dan buah-buahnya pun tidak akan pernah aku berikan kepada tetangga kita itu Abu Dujanah sedikit pun.”Malamnya, saat si munafik tidur, dan bangun di pagi harinya, tiba-tiba pohon kurma yang ia miliki berpindah posisi, menjadi berdiri di atas tanah milik Abu Dujanah. Dan seolah-olah tak pernah sekalipun tampak pohon tersebut tumbuh di atas tanah si munafik. Tempat asal pohon itu tumbuh, rata dengan tanah. Si munafik itupun keheranan. Kisah ini dari kitab I’anatuth Thâlibîn Beirut, Lebanon, cet I, 1997, juz 3, halaman 293 karya Abu Bakar bin Muhammad Syathâ ad Dimyatîy w. 1302 H.Dari Kisah Ini dapat kita ambil pelajaran bahwa betapa hati-hatinya sahabat Rasulullah tersebut dalam menjaga diri dan keluarganya dari makanan haram yang bukan miliknya. Sesusah apapun hidup jagalah diri dan keluarga dari hal-hal yang tidak disukai oleh Allah SWT. Setiap kebaikan akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT sepuluh kali lipat sebagaimana janji Baginda Nabi Muhammad. Jika semua tidak di dapatkan sekarang maka akan di dapatkan di Akhirat kelak.
Rasulullahpun terluka parah di bagian rahangnya di perang ini. Tampaklah siapa yg benar2 cinta pd Rasulullah, bahkan ada sahabat bernama, Abu Dujanah ketika melindungi Nabi rela panah-panah musuh bertubi2 menghujam ke tubuhnya. Dan juga tampak siapa saja yg munafiq, hanya mengharap gonimah, dan ketika terdesak musuh, membelot dr pasukan Nabi.
Kisah Abu Dujanah dan Pohon Kurma Kisah TeladanRepost is prohibited without the creator's for YouAllAnime402251259304130431323605341406425311305318338432332338258339Home>Kisah Abu Dujanah dan Pohon Kurma Kisah Teladan>Keren banget menambah wawasan kak animasinya bagus bangetSee TranslationAnimasinya keren plus nambah pengetahuan, mantap kakSee TranslationKeren bet kak, mangattt terussss See TranslationLiked by the creatorKeep spirit Guys❓Lets Smile For This Day🤓Cuma mampir See TranslationMasyaAllah, aku baru tahu ada cerita pohon kurma yg berpindahSee TranslationSemangat Upload Nya Pleas Back Like Komen BrooSee TranslationMenambah wawasan tiap malem See TranslationWahh kerenn kakSee Translationwoah mangstap kakSee TranslationKerenSee TranslationNo more comments
kisah abu dujanah dan pohon kurma
SejarahIslam. Tragedi Raji', Bi'ru Ma'unah dan Pengusiran Bani Nadhir (Bag. 2) 01-06-2022. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, pasca perang Uhud dan peristiwa Raji' serta Bi'ru Maunah, kaum munafik dan orang yahudi menjadi semakin berani berbuat kurang ajar kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan kaum muslimin
Dalam kitab I’anatuth-Thalibin Bab Luqatah karya Abu Bakar bin Muhammad Syatha Ad-Dimyati, diceritakan sebuah kisah sahabat yang membuat Rasullullah SAW menitiskan air adalah Abu Dujanah RA, sahabat Nabi dari kabilah Khazraj. Beliau syahid dalam perang Yamamah ketika memerangi nabi palsu, Musailamah dikenal pemberani di medan perang, Abu Dujanah juga seorang yang sangat menjaga diri dan keluarganya dari perkara hari setelah selesai solat Subuh berjemaah bersama Rasullullah SAW, Abu Dujanah dilihat terburu-buru pulang tanpa mengikuti doa selepas solat yang dipanjatkan gelagat ini, Rasulullah meminta penjelasan daripada Abu Dujanah. “Mengapa setiap hari kamu tergesa-gesa pulang dari solat Subuh engkau tidak memiliki permintaan kepada Allah sehingga tidak pernah menungguku selesai berdoa. Ada apa?” tanya Baginda Nabi Dujanah menjawab, “Begini Ya Rasullullah,” kata Abu Dujanah memulai ceritanya. “Rumah kami bersebelahan dengan rumah seorang atas pekarangan rumah milik jiran kami ini, terdapat sepohon kurma yang tinggi menjulang, dahannya menjuntai ke rumah kali angin bertiup di malam hari, kurma-kurma jiranku itu selalu terjatuh, mendarat di rumah Rasullullah, kami sekeluarga sering kelaparan, kurang anak-anak kami bangun, apa pun yang mereka dapati, mereka kerana itu, setelah selesai solat, kami bergegas pulang sebelum anak-anak kami terbangun dari kumpulkan kurma-kurma milik jiran kami yang berciciran di rumah, lalu kami kembalikan kepada pemiliknya.”“Suatu ketika, kami agak terlambat anakku yang sudah terlanjur memakan kurma yang kepala saya sendiri menyaksikan, tampak ia sedang mengunyah kurma basah di dalam telah memungut kurma yang telah jatuh di rumah kami itu, lalu jari-jari tangan kami masukkan ke mulut anakku keluarkan apa pun yang ada di katakan, “Nak, janganlah kau permalukan ayahmu ini di akhirat kelak.”Anakku menangis, kedua pasang kelopak matanya mengalirkan air kerana sangat Rasullullah, kami katakan kembali kepada anakku itu,“Hingga nyawamu lepas pun, aku tidak akan rela meninggalkan harta haram dalam perutmu.""Seluruh isi perut yang haram itu, akan aku keluarkan dan akan aku kembalikan bersama kurma-kurma yang lain kepada pemiliknya yang berhak.”Mendengar itu, mata Rasulullah berkaca-kaca, butiran air mata mulianya berderai begitu cuba mencari tahu siapa sebenarnya pemilik pohon kurma yang dimaksudkan Abu Dujanah Dujanah pun mengatakan bahawa pohon kurma itu milik seorang lelaki berfikir panjang, Baginda mengundang pemilik pohon lalu mengatakan, “Bolehkah aku meminta kamu menjual pohon kurma yang kamu miliki itu?Aku akan membelinya dengan sepuluh kali ganda dari pohon kurma itu dibuat daripada batu zamrud berwarna biru, disirami dengan emas merah, tangkainya dari mutiara situ tersedia bidadari yang cantik jelita sesuai dengan hitungan buah kurma yang ada,” kata Rasullullah munafik ini lantas menjawab dengan tegas, “Saya tidak pernah berdagang dengan memakai sistem jatuh nilai.""Saya tidak mahu menjual apa pun kecuali dengan wang tunai dan tidak pakai janji bila-bila."Tiba-tiba sahabat setia Baginda, Abu Bakar As-Siddiq RA berkata, “Baiklah kalau begitu, aku beli dengan sepuluh kali ganda dari tumbuhan kurma milik kamu salah satu yang jenisnya tidak ada di kota ini lebih bagus jenisnya."Si munafik pun kegirangan sambil berkata “Baiklah, aku jual.”Abu Bakar menyahut, “Bagus, aku beli.”Setelah sepakat, Abu Bakar terus menyerahkan pohon kurma itu kepada Abu kemudian bersabda, “Wahai Abu Bakar, aku yang menanggung gantinya untukmu.”Mendengar sabda Baginda itu, Abu Bakar sangat juga Abu Dujanah. Si munafik berjalan mendatangi isterinya lalu menceritakan kisah yang baru saja ia alami.“Aku telah mendapat untung banyak hari ini. Aku mendapat sepuluh pohon kurma yang lebih bagus.""Padahal kurma yang aku jual itu masih tetap berada di pekarangan rumahku. Aku tetap yang akan memakannya terlebih dahulu dan buah-buahnya tidak sedikit pun akan ku berikan kepada jiranku.”Malamnya, ketika si munafik tidur, dan bangun di pagi harinya, tiba-tiba pohon kurma yang ia miliki berpindah posisi, menjadi berdiri di atas tanah milik Abu tak pernah sekalipun tampak pohon itu tumbuh di atas tanah si asal pohon itu tumbuh, rata dengan tanah. Ia kehairanan tiada kisah sahabat dan pohon kurma yang membuat Rasullullah SAW yang dapat dipetik dari kisah ini adalah berhati-hatinya para sahabat menjaga diri dan keluarganya dari memakan makanan yang apa pun hidup, seberat apa pun hidup, seseorang tidak boleh memberikan makanan untuk dirinya sendiri dan keluarganya dari hasil yang kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT sepuluh kali ganda sebagaimana janji Baginda tuaian daripada janji itu bukan sekarang, namun di akhirat kelak kerana dunia ini adalah tempat bercucuk tanam, bukan tempat pohon kurma yang berpindah posisi itu adalah salah satu mukjizat Baginda Nabi SAW yang diberi manfaat kepada sahabat Nabi, Abu Dujanah RA. RujukanTinta Mahabbah Anaknya Dibiarkan Lapar! Inilah Sahabat Yang Membuat Rasulullah Menangis

kumpulankisah kisah menarik dan mengagumkan dalam kehidupan rosululloh saw. buku ini berisi kisah kisah yang mengagumkan dalam kehidupan rosululloh s.a.w yang penuh dg keajaiban,mukjizat dan ahklak beliau yang kita jadikan panutan dan contoh suri tauladan dalam menjalani hidup ini.buku ini bersumber dari beberapa hadish dan sirah yg di perkaya dengan sequel lainya .jadi

Ilustrasi pohon kurma sumber istockphoto Denpasar - Abu Dujanah adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW dari kabilah Khazraj. Ia terkenal dengan sosok pemberani di medan perang juga sangat menjaga keluarganya dari perkara yang haram. Mengutip kitab I'anatuth-Thalibin Bab Luqatah karya Abu Bakar bin Muhammad Syatha Ad-Dimyati, suatu ketika Abu Dujanah langsung bergegas pulang ke rumah usai melaksanakan salat subuh. Ia tak mengikuti doa-doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW selepas salat. Rasulullah SAW pun bertanya kepada Abu Dujanah, “Wahai Abu Dujanah, apakah engkau tidak memiliki permintaan yang perlu engkau panjatkan ke hadirat Allah sehingga engkau sering meninggalkan masjid sebelum aku selesai berdoa?” Keistimewaan Malam Lailatul Qadar dan Alasan Kenapa Waktunya Disembunyikan Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Istri, Anak Laki-laki dan Perempuan Kapan Malam Lailatul Qadar? Ini Penjelasan Hadis dan Kaidah Imam Al-Ghazali Abu Dujanah lalu bercerita, di dekat rumahnya terdapat satu pohon kurma yang menjulang milik tetangganya. Dahan pohon kurma itu menjuntai ke rumah Abu Dujanah. “Setiap kali ada angin bertiup di malam hari, kurma-kurma tetanggaku itu saling berjatuhan, mendarat di rumah kami,” kata Abu Dujanah. “Ya Rasul, kami keluarga orang yang tak berpunya. Anakku sering kelaparan. Saat anak-anak kami bangun, apapun yang didapat, mereka makan,” Abu Dujanah menambahkan. “Oleh karena itu, setelah selesai salat, kami bergegas segera pulang sebelum anak-anak kami terbangun dari tidurnya. Kami kumpulkan kurma-kurma milik tetangga kami yang berceceran di rumah, lalu kami kembalikan kepada pemiliknya,” sambungnya. Saksikan Video Pilihan IniWow, Kurma Usia 4 Tahun Berbuah di IndonesiaAir Mata Rasulullah SAW Berderai DerasAbu Dujanah bercerita lagi kepada Rasulullah SAW, pernah suatu ketika anaknya memakan kurma yang jatuh dari pohon dekat rumahnya itu. Lalu Abu Dujanah berusaha untuk mengeluarkan kurma yang telah dimakan itu dari mulut anaknya. Ia benar-benar tidak ingin keluarganya makan dari cara yang tidak halal. Mendengar cerita itu, Rasulullah SAW menangis. Air matanya berderai deras. Kemudian Rasulullah SAW mencari tahu siapa pemilik pohon kurma yang dekat rumah Abu Dujanah itu. Abu Dujanah mengatakan bahwa pohon kurma itu pemiliknya adalah laki-laki munafik. Rasulullah SAW menemui laki-laki pemilik pohon kurma itu. Rasulullah SAW akan membeli pohon kurma itu dengan senilai 10 pohon kali lipat. Pohon itu terbuat dari batu zamrud berwarna biru, disirami emas merah, tangkainya dari mutiara putih. “Di situ tersedia bidadari yang cantik jelita sesuai dengan hitungan buah kurma yang ada,” kata Rasul. Pemilik pohon kurma itu menjawab tawaran dari Rasulullah SAW. "Saya tidak pernah berdagang dengan memakai sistem jatuh tempo. Saya tidak mau menjual apa pun kecuali dengan uang kontan dan ingin dibayar saat ini juga,” ujarnya. Kemudian Abu Bakar As-Shiddiq menawarkan lagi. Abu Bakar akan membeli pohon kurma itu dengan 10 kali lipat dari pohon kurma yang laki-laki itu miliki. Jenis 10 pohon kurma ini lebih bagus dari pohon kurma yang dimiliki laki-laki itu dan tidak ada di kota Kurma Pindah TempatSeketika itu juga, laki-laki munafik pemilik pohon kurma itu mau menjualnya dengan apa yang ditawarkan Abu Bakar. "Bagus, aku beli," sahut Abu Bakar. Setelah dibeli, lantas Abu Bakar menyerahkan pohon kurma itu kepada Abu Dujanah. Rasulullah kemudian bersabda, "Hai Abu Bakar, aku yang menanggung gantinya untukmu." Mendengar sabda Rasulullah SAW itu, Abu Bakar dan Abu Dujanah bergembira bukan main. Sedangkan laki-laki munafik itu punya mendatangi istrinya, menceritakan kejadian yang terjadi, dan berniat licik. "Aku telah mendapat untung banyak hari ini. Aku dapat sepuluh pohon kurma yang lebih bagus. Padahal kurma yang aku jual itu masih tetap berada di pekarangan rumahku. Aku tetap yang akan memakannya lebih dahulu dan buah-buahnya pun tidak akan pernah aku berikan kepada tetangga kita itu sedikit pun,” kata si munafik kepada istrinya. Tanpa disangka, keesokan harinya tiba-tiba pohon kurma itu berpindah posisi. Semula berada di tanah si munafik, lalu pindah di atas tanah milik Abu Dujanah. Si munafik itu pun heran. Ternyata pohon kurma yang berpindah posisi itu adalah salah satu mukjizat Rasulullah SAW yang dirasakan oleh Abu Dujanah. Wallahu’alam.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Adaorang yang menjadi driver dengan banting tulang bekerja demi keluarganya, menjadi pahlawan ketika ada kejadian kriminal hingga berprestasi di bidang akademik. Kisah Abu Dujanah, Sahabat yang Bikin Rasulullah SAW Menangis karena Pohon Kurma. 7 Potret Melisa, ART Deddy Corbuzier yang Dikuliahkan Hingga Wisuda. Cerita Natasha: Cerdas Tak

KisahAbu Dujanah dan Sebatang Pohon Kurma. Niat semata-mata karena fastabikul khoirot dan ingin mengisi kekosongan perwakilan Kabupaten Murung Raya yang mana merupakan panggilan jiwa sebagai salah satu anggota yang hatinya telah terpatri pada upaya pemberantasan buta aksara Al-Qur'an. Percayalah Allah itu Maha Baik. Dari segala Rahmat-Nya yang

GQlV.
  • cjrt7mb7ej.pages.dev/57
  • cjrt7mb7ej.pages.dev/243
  • cjrt7mb7ej.pages.dev/30
  • cjrt7mb7ej.pages.dev/336
  • cjrt7mb7ej.pages.dev/179
  • cjrt7mb7ej.pages.dev/43
  • cjrt7mb7ej.pages.dev/320
  • cjrt7mb7ej.pages.dev/394
  • kisah abu dujanah dan pohon kurma